🔊 Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online Swara HAM Indonesianews.com dibekali dengan Tanda Pengenal. Harap tidak melayani oknum-oknum yang mengatas namakan media online Swara HAM Indonesianews.com tanpa dilengkapi Tanda Pengenal           🔊 Segala tindakan pelanggaran Hukum yang dilakukan oleh wartawan Swara HAM Indonesianews.com menjadi tanggaungjawab yang bersangkutan

Jacob Ereste : *Reshuffle Kabinet Merah Putih Untuk Membersihkan Hama dan Benalu Liar Yang Menjadi Beban Menuju Indonesia Emas 2045*

Swara Ham Indonesia News,Com

Acara selamatan dalam tradisi petani tradisional Indonesia dahulu selalu dilakukan untuk segera memulai bersih-bersih kebun yang akan ditanam agar bisa menangguk hasil panen yang bagus. Begitu juga dengan pemerintahan yang baru, jangan sampai membawa hama atau semacam kutu loncat yang berbiak dari sisa hama serta parasit atau bahkan benalu untuk ikut berpindah di kebon yang baru.

Filosofis bersih-bersih  dalam tradisi petani Indonesia dahulu bila perlu diikuti oleh upacara sunnui -- membakar ilalang atau sampah yang dianggap tidak perlu di lahan garapan itu -- agar semua macam ragam jenis hama tidak perlu ada di kebun yang baru dan membuat masalah hingga hasil panen tidak maksimal untuk diperoleh

Filosofis dari tradisi  petani Indonesia ini dahulu, persis seperti menggambarkan Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto yang tak steril, karena seperti hama atau sejenis benalu yang menjadi ancaman bagi kesehatan kebun. Lebih celaka lagi bila dikebun itu sendiri banyak binatang liar yang bebas keluar masuk untuk menggasak beragam santapan yang tidak menjadi hak untuk dilahapnya. Akibatnya, seperti berkebun ditengah kepungan hama dan benalu hingga binatang liar yang berkeliaran di sekitar kebun, akan sangat menentukan hasil panen bisa gagal.

Dari sanepo tradisi berkebun petani ini, persis melukiskan wajah Kabinet Merah Putih yang kini mulai resah melakukan reshuffle. Tapi kalau tidak dilakukan dengan tuntas dan bersih, reshuffle  Kebinet Merah Putih pun bisa seperti hasil operasi kanker yang bisa menimbulkan masalah yang baru. Karena dalam proses operasi penyakit kanker harus dilakukan dengan cermat dan teliti, mulai scanner hingga kemoterapi serta berbagai tindakan lain  berikutnya yang perlu dilakukan supaya hasilnya dapat maksimal sempurna.

Jadi keharusan bagi Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan reshuffle terhadap Kabinet Merah Putih yang bukan saja tidak efektif dan tak efisien,  tapi justru kontra produktif mulai dari tata kerama penggunaan kendaraan dinas hingga kebijakan yang konyol dengan merusak sistem distribusi gas elpiji, sudah lebih dari cukup melalui masa uji coba dalam 100 hari yang telah berlalu. Apalagi untuk mereka yang cuma nyinyir melontarkan komentar seronok kepada publik yang tidak pantas dan tidak santun itu, sehingga cuma membuat kegaduhan yang tidak perlu, kecuali hanya ingin mempopulerkan diri dan meraup sensasi.

Catatan yang sudah lebih dari cukup untuk melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih bagi Presiden Prabowo Subianto yang serius hendak memancang sejarah peradaban birokrasi dari tata kelola pemerintahan di negeri ini, perlu segera dilakukan dan patut didukung oleh seluruh elemen masyarakat -- utamanya bagi kaum pergerakan -- yang mengidolakan negeri ini melaju di jalan yang lurus (sirotol Mustakim) untuk segera masuki gerbang Indonesia Emas tahun 2045. Sehingga semboyan yang dipompakan oleh UUD 1945 bahwa pakir miskin dan anak terlantar serta kecerdasan segenap warga bangsa bukan cuma mimpi yang masih akan menjadi mimpi kembali pada periode berikutnya.

Cacat dan cela etika dan moral mereka yang sempat mencuat akibat tersandung judi online (judol), mafia impor, sindikat tanah, pemain pupuk hingga makelar hukum dan perizinan lahan serta pengkaplingan laut termasuk hutan lindung perlu dan harus segera dibersihkan agar tidak menjadi musuh dalam selimut bagi Kabinet Merah Putih yang hendak berkibar di tanah air kita, tapi juga di dunia.

Mimpi rakyat Indonesia untuk ikut menikmati hasil tambang dari negeri ini -- yang disebut banyak tokoh dapat dibagi secara cuma-cuma sebesar Rp 20 juta perbulan -- cukup untuk memberi subsidi kepada petani dengan membeli semua hasil panen petani kita itu -- untuk kemudian dijual dengan separuh harga kepada rakyat. Termasuk gas dan bahan bakar minyak yang sudah memberi banyak keuntungan kepada Pertamina.

Mimpi serupa inilah menurut Sri Eko Sriyanto Galgendu jika mau menelisik masa kejayaan yang pernah dicapai oleh Sriwijaya dan Majapahit dahulu, sehingga negeri kita berjuluk remah ripah loh jinawi. Toto tentrem kertaraharja. Dan ijo royo-royo, katanya.

Banten, 5 Februari 2025

Posting Komentar untuk "Jacob Ereste : *Reshuffle Kabinet Merah Putih Untuk Membersihkan Hama dan Benalu Liar Yang Menjadi Beban Menuju Indonesia Emas 2045*"