🔊 Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online Swara HAM Indonesianews.com dibekali dengan Tanda Pengenal. Harap tidak melayani oknum-oknum yang mengatas namakan media online Swara HAM Indonesianews.com tanpa dilengkapi Tanda Pengenal           🔊 Segala tindakan pelanggaran Hukum yang dilakukan oleh wartawan Swara HAM Indonesianews.com menjadi tanggaungjawab yang bersangkutan

HARGA JAGUNG DENGAN DILEMMA PETANI SOPPENG PERLU PENGAWASAN BERIKUT SANGSINYA.

 Swara Ham Indonesia News,Com.BuminLatemmamala Soppeng 


Hampir 70 % warga tani bermukim di wilayah  Bumi Latemmamala Soppeng terkesan dilemma  menghadapi kehidupan dalam pertanian yg ditekuni secara turun temurun.

Hak hidup petani selalu saja di rampas secara  siluman oleh org yg tidak bertanggung jawab dan ditambah lagi   pengawasan yg tidak bertaring.

Pantauan dan monitoring tim wartawan swara Ham Indonesia News,Com yg berkantor pusat di Watansoppeng mendapatkan berbagai info  dilemma para petani di Soppeng untuk turut serta menyukseskan program Presiden RI dalam rangka hendak mencapai "swasembada pangan".

         Dengan patokan harga Hasil pertanian untuk  padi dan jagung sudah jadi rahasia umum di kalangan  petani bahwa harga dasar padi  atau gabah sebesar Rp 6500.- per kg , lengkap dengan sangsinya kepada para penggiling padi yg nakal dan akan diambil alih Pemerintah jika para penggiling padi tidak memenuhi standar harga tersebut.

          Sementara patokan dasar harga jagung dari Pemerintah (Mentan) Rp 5500.- per kg  yang tampaknya sulit terpenuhi dan sulit membendung para tengkulak yg merajai hasil panen masyarakat tani di Soppeng  dengan harga bervariasi antara tiga ribuan rupiah hingga Rp 4900.-per kg.

            Seorang pengusaha tengkulak yg TDK berkenan disebut namanya  mengungkapkan panjang lebar tentang harga Jagung yg ia tahu kalo patokan pemerintah sebesar Rp 5500.- per Kg,namun menurutnya bahwa harga jagung tersebut tidak bisa terpenuhi karena   di gudang pembeli jagung di Makassar sama harga yg ada di Penggilingan jagung larante di kelurahan Labessi ,Kec.Marioriwawo,Kab.Soppeng sebesar Rp 4900.- per Kg.belum terpotong harganya dari kadar air dan kwalitas jagung itu sendiri.

Menurutnya lagi pihak tengkulak pasti beli jagung dibawa harga pengepul dengan memperhitungkan biaya yang keluar mulai penggilingan deros jagung antara lain pertama keluarkan gaji buruh Rp 70 per Kg setiap orang ygmemakai tenaga kerja 10 org,kedua biaya penggilingan Rp 100.- per kg ,ketiga biaya transportasi Rp 150.- per kg dalam daerah dan keempat pihak pengepul memeriksa kadar air dan kwalitas yg memungkinkan penerimaan harga tidak sampai Rp4.900.per Kg.

Sumber dari beberapa petani yg layak dipercaya membeberkan ,kalau harga jagung hanya berkisar Rp 3000 an per Kg ,hampir dipastikan TDK menghasilkan apa apa alias merugi katanya. Betapa tidak ,kita hanya hitung saja harga pupuk yg katanya subsidi berkisar Rp150.000 per satu zak di kelompok tani masing masing ( perkarung) ironisnya lagi bibit jagung yg juga katanya bantuan ,malah dibeli di pasar sebesar Rp 40.000 per Kg  belum kita berhitung berapa biaya pengolahan  tanah dan gaji penanaman serta biaya  pemeliharaannya sampai panen dg nada memberatkan.

Karenya petani mohon pihak terkait hadir ditengah petani untuk mendengar dilemma petani yg sesungguhnya  agar kemudian hari pihak petani dapat meningkatkan penghasilannya dan turut serta pula  menyukseskan program pemerintah Presiden Prabowo.(Tim SHI)


Posting Komentar untuk "HARGA JAGUNG DENGAN DILEMMA PETANI SOPPENG PERLU PENGAWASAN BERIKUT SANGSINYA."