🔊 Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online Swara HAM Indonesianews.com dibekali dengan Tanda Pengenal. Harap tidak melayani oknum-oknum yang mengatas namakan media online Swara HAM Indonesianews.com tanpa dilengkapi Tanda Pengenal           🔊 Segala tindakan pelanggaran Hukum yang dilakukan oleh wartawan Swara HAM Indonesianews.com menjadi tanggaungjawab yang bersangkutan

Jacob Ereste : *Pesan & Kesaksian Mantan Presiden Prof. Dr. ing BJ. Habibie Diujung Usia Senjanya Yang Bernilai Spiritualitas*

Swara Ham Indonesia News,Com

Pesan Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie diujung usianya, sungguh  sangat menyentuh dan menghentak, terasa membetot kesadaran yang terlalu lama alfa fam khilaf  untuk merenungkan tentang kematian yang pasti datang menjemput entah kapan waktu akan tiba juga.sebab kematian sungguh tidak dibatasi usia.

"Teruslah menjadi Si Penabur kebaikan selama hayat masih dikandung badan, meski hanya sepotong pesan". Jadi sungguh menulis itu pilihan tepat bagi yang tidak berpunya apa-apa, kecuali ide serta sedikit pengalaman hidup dan pengetahuan yang mungkin pula tidak seberapa nilainya, namun selalu dibagikan dengan penuh ikhlas kepada banyak orang yang mau memetik buah kebaikan yang ada di dalam pesan tersebut 

Sungguh aku terperangah seperti menemukan keyakinan hidup yang sudah aku miliki, namun tidak pernah aku sadari tertinggal dimana dahulu tempatnya tersimpan.  Seperti pesan BJ. Habibie sendiri kepada dirinya yang terlupa, "Jangan pernah terbuai dengan kehidupan dunia yang bisa melalaikan....ujarnya yang tertulis jelas saat menandai kematian itu kian dekat, katanya berpesan.

"Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology sehingga saya bisa membuat pesawat terbang. Tapi sekarang, saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih bermanfaat bagi umat". Kalau saja disuruh memilih antara keduanya, maja saya akan memilih ilmu agama atau berbuat baik dan berderma pada orang banyak.

BJ. Habibie merasakan benar kesepian di rumahnya yang luas dan megah serta ber-AC, sejak ditinggal istri meninggal dunia. Tangan terasa menggigil karena lemah. Penyakit menggerogoti sejak lama. Duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman. Untunglah ada seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu, kata Habibie berkisah lewat coretan pendeknya yang tersebar juga dalam berbagai media sosial, entah siapa pengirimnya.

Tiga orang anaknya yang diakui sukses berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri dan ada pula yang berkarier di luar negeri juga. Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi. Ada pula yang menjadi pengusaha sukses. Sehingga secara ekonomi mantan Presiden Indonesia tercepat masa jabatannya ini mengacungkan jempol kepada reputasi semua anaknya secara ekonomi, karena semua dapatlah dibilang kaya raya.

Tapi pada usia tua seperti sekarang ini, kata Habibie berkisah, "saya merasa hampa" Ada pilu mendesah fi sudut hati yang sepi. Tidur pun tak nyaman. Meskipun banyak foto kesaksian masa lalu ketika masih perkasa dan energik yang penuh kenangan fi rumah besar tempat tinggalnya yang asri dan indah, tetap saja merasa kesepian. Karena tiada suara anak, tiada ada suara cucu, sehingga yang terdengar detai ejekan jam dinding yang teratur berdetak, seperti menghitung saat kematian tiba.

Punggungnya yang terasa sakit, kata Habibie berkisah saat diusia tuanya, sesekali air liurnya pun keluar dari mulutnya. Dan dari sudut matanya yang telah melamur juga ada air mata yang menetes, menandai kerinduan kunjungan anak dan cucunya. Tapi semua anak-anaknya beserta cucu sibuk dan tinggal jauh di kota dan juga di negara lain. 

Dia merasakan waktu begitu lama bergerak. Hingga tatapan matanya semakin hampa. Jiwanya pun kosong, hanya resah dan gelisah yang menyeruak sepanjang waktu. Kata Habibie pada akhir tulisan pengakuannya, "barangkali lelaki renta itu adalah saya. Atau barangkali juga adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti", katanya berpesan. Begitulah pesan dan kesaksian Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie, mantan Presiden Indonesia dipenghujung usianya  yang penuh muatan nilai spirituslitas 

Banten, 19 Januari 2025

Posting Komentar untuk "Jacob Ereste : *Pesan & Kesaksian Mantan Presiden Prof. Dr. ing BJ. Habibie Diujung Usia Senjanya Yang Bernilai Spiritualitas*"