🔊 Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online Swara HAM Indonesianews.com dibekali dengan Tanda Pengenal. Harap tidak melayani oknum-oknum yang mengatas namakan media online Swara HAM Indonesianews.com tanpa dilengkapi Tanda Pengenal           🔊 Segala tindakan pelanggaran Hukum yang dilakukan oleh wartawan Swara HAM Indonesianews.com menjadi tanggaungjawab yang bersangkutan

Jacob Ereste : *Puisi Esai Sang Penyair Yang Mentertawakan Kemiskinan Dirinya Sendiri*

Swara Ham Indonesia News,Com

Mentertawakan kemiskinan diri sendiri itu penting dalam kondisi sesulit sekarang ini. Semua harta berharga sudah terjual dan tergadai, sekedar mempertahankan nilai historisnya yang sangat sulit untuk diabaikan. Karena sejarah telah terlanjur melekat di barang yang bernilai sejarah itu. Inilah kondisi nyata hari ini. Hand phone ngebleng sulit keluar maupun menerima panggilan yang mungkin penting untuk berbagi rizki, karena semua sudah serba cekak dan habis.

Bumbu masuk pun di dapur hari ini sudah untuk yang terakhir. Semua seakan mustahil di era secanggih sekarang ini. Dimana duit bisa begitu gampang diperoleh, meski harus menilep uang rakyat juga. Masalahnya, untuk korupsi pun sudah tak punya banyak peluang. Bukan karena tingkat pencegahannya semakin ketat, tetapi jumlah orang yang antre menunggu kesempatan dan giliran sidah terlalu banyak. Istilah gen z sekarang itulah yang dikatakan mereka bahwa bukan saja yang halal sudah langka, tapi yang haram pun sudah begitu sulit untuk didapatkan.

Karena itu diperlukan jurus baru untuk mentertawakan kemiskinan diri sendiri. Sebab hanya dengan cara itu yang tersisa untuk dilakukan guna menghibur diri. Minimal dengan cara itu sejumlah janji yang ditiupkan dari sorga bisa menjadi bagian dari bahan tertawaan yang lucu. Bayangkan saja,  janji untuk sekedar  mengirim kuota internet saja, seperti janji kabinet yang baru akan direalisasikan di penghujung tahun. Padahal janji pada tahun kemarin pun belum juga dipenuhi. Jadi tingkat kesabaran memang harus dilipat-gandakan untuk menjaga stabilitas daya hidup agar tidak ikutan menambah jumlah orang yang bunuh diri.

Beragam bentuk dan model saham memang sudah menebar di sejumlah kompeni, namun toh kondisi sulit merata di seantero jagat seperti musim hujan yang mengancam seluruh pemukiman, kecuali hanya bagi mereka yang berduit. Caranya sangat gampang dengan hilir mudik di atas pesawat jet pribadi atau duduk santai minum kopi di atas kapal pesiar.

Ilmu baru yang mampu mentertawakan kemiskinan diri sendiri ternyata semakin canggih dan tangguh untuk menyaksikan secara enteng kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus melonjak mengikuti keperluan rumah tangga yang lain. Mulai dari musim hujan yang ikut membuat air kebutuhan sehari-hari  di pemukiman yang keruh, ditimpali banjir yang tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat.

Maka itu dalam kelengkapan penderitaan yang terus susul menyusul, ilmu untuk mentertawakan kemiskinan di usia kemerdekaan republik ini yang sudah hampir masuk usia seabad, sungguh  sangat dramatik, karena tidak mungkin atau bahkan tidak ingin dipahami oleh aparat pengusung amanah rakyat yang telah bersumpah demi Tuhan untuk mengurus, mengayomi dan melindungi rakyat.

Demikianlah puisi esai yang yang lupa mencantumkan catatan kaki ini,  lantaran konsentrasi penyairnya tentang puasa sejak kemarin lusa yang ingin berbuka pada sore hari ini. Kendati dia sudah piawai untuk mentertawakan kemiskinan dirinya sendiri. Sebab untuk mentertawakan kemiskinan orang lain, dia paham ada deliknya yang bisa diancam oleh UU ITE.

Balaraja, 15 Desember 2024

Posting Komentar untuk "Jacob Ereste : *Puisi Esai Sang Penyair Yang Mentertawakan Kemiskinan Dirinya Sendiri*"