🔊 Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online Swara HAM Indonesianews.com dibekali dengan Tanda Pengenal. Harap tidak melayani oknum-oknum yang mengatas namakan media online Swara HAM Indonesianews.com tanpa dilengkapi Tanda Pengenal           🔊 Segala tindakan pelanggaran Hukum yang dilakukan oleh wartawan Swara HAM Indonesianews.com menjadi tanggaungjawab yang bersangkutan

Jacob Ereste : *Pilkada Serentak di Indonesia Tahun 2024 Harus Memiliki Nilai-nilai Edukatif Yang Positif Bagi Seluruh Rakyat*

Swara Ham Indonesia News,Com

Peran media massa --- khususnya online berbasis internet -- sangat besar jika bisa dimaksimalkan fungsi dan peranannya mengawal pelaksanaan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) serentak tahun 2024 yang berlangsung di seluruh Indonesia dari tingkat Kabupaten/ Kotamadya hingga Provinsi untuk menentukan kepala daerah yang baru.

Media sosial berbasis internet cukup efektif dan efisien untuk memberi informasi, publikasi hingga komunikasi dengan berbagai pihak yang diperlukan untuk menjalankan fungsi dan peranannya yang strategis dan praktis untuk dimanfaatkan secara maksimal. Masalahnya tinggal masalah ketersediaan dan kemampuan para operator serta  pelaksana teknisnya yang diperlukan memiliki kemampuan kerja yang mumpuni dan profesional. Maka itu sejak awal diperlukan kehadiran pemerintah cq Kementerian Informasi dan Digital untuk memberi bimbingan, pembekalan serta panduan yang diperlukan agar semua pihak -- utamanya pemerintah -- dapat memiliki pekerja profesional yang dapat menjadi mitra terhandal dalam melakukan pemantauan, pengawasan sebagai bagian dari saksi pelaksanaan Pilkada yang bersih dan sehat membangun budaya demokrasi di Indonesia yang sedang terpuruk dan rusak parah akibat dari pelaksanaan Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 yang tidak sehat, karena adanya keculasan, kecurangan serta cawe-cawe yang didukung instrumen pemerintah dengan kekuatan atas nama kekuasaan.

Informasi yang cepat dan akurat dapat diperankan oleh media online berbasis internet dengan biaya yang murah dan meriah. Demikian juga dengan fungsi dan peran media sosial untuk membangun komunikasi ke delapan penjuru angin sangat besar manfaatnya karena mampu menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan Pilkada. Begitu juga dengan fungsi dan peran media online berbasis internet untuk melakukan  publikasi yang perlu segera untuk dapat diketahui, ditanggapi maupun diantisipasi oleh masyarakat bisa segera dilakukan dan menjangkau secara meluas untuk diketahui masyarakat.

Kecuali itu, peluang dan kesempatan dari  keberadaan media online dalam pelaksanaan Pilkada menjadi momentum yang penting untuk memperoleh pendidikan serta  pelajaran yang penting dan perlu dari seluk beluk demokrasi -- minimal untuk meningkatkan cakrawala pandang tentang proses demokrasi yang akan terus bertumbuh dan berkembang dalam khazanah demokrasi di Indonesia masuk dalam fase kedewasaan, sehingga budaya demokrasi di Indonesia dapat disetarakan dengan budaya demokrasi dunia internasional.

Oleh karena itu untuk meningkatkan standar kualitas dan kapasitas tata kelola sosial berbasis internet perlu mendapat perhatian dari pemerintah -- utamanya Kemindig --  yang paling kompeten melakukannya dengan berbagai cara, mulai dari pelatihan reguler tentang seluk beluk dan ragam masalah dalam tata kelola media sosial berbasis internet yang erat terkait dengan UU ITE  hingga etika, moral dan akhlak yang harus terjaga -- sebagai instansi yang wajib dan patut ikut bertanggung jawab untuk menjaga dan membangun untuk terus ikut mengembangkan -- upaya untuk mencerdaskan kehidupan yang terbebas dari beragam macam kemiskinan struktural maupun kultural.

Posisi strategis media sosial sendiri untuk memerangi berita hoax segera dapat diharapkan berada pada garda terdepan untuk terus melakukan edukasi terhadap masyarakat seperti yang marak ditampilkan dalam media sosial sampai sekarang. Jadi fungsi dan peran media sosial dalam berbagai even nasional seperti Pilkada dapat dimaksimalkan fungsi dan peranannya -- sekaligus mampu memanfaatkan momentum Pilkada -- sebagai kesempatan untuk belajar lebih baik, lebih berkualitas dan untuk lebih mendapatkan nilai positif untuk ikut membangun budaya yang lebih beradab.

Karena itu, kesadaran dan pemahaman terhadap makna Pilkada tidak hanya sekedar proses pemilihan atau pergantian kepala daerah semata, tapi multi fungsi dari pemaknaan Pilkada adalah suatu proses menuju kedewasaan bersama seluruh warga masyarakat yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada  itu dimana pun pesta demokrasi rakyat ini diselenggarakan di mana pun tempatnya.

Banten, 17 November 2023

Posting Komentar untuk "Jacob Ereste : *Pilkada Serentak di Indonesia Tahun 2024 Harus Memiliki Nilai-nilai Edukatif Yang Positif Bagi Seluruh Rakyat*"