Warga kecewa pembangunan jalan padang si lojongan asal jadi .

Sumatra Utara Madina (SWARA HAM INDONESIA NEWS COM )

Padang silojongan , Ranto baek , Kabupaten Mandailing Natala Provinsi Sumatera Utara . Rabu 14/08/24. Namun menuai kontrovesi di tengah masyarakat desa padang silojongan .

Hasibuan (47) tahun mengatakan kepada media , Mungkin mereka merasa kami bodoh semua , mentang-mentang kami di pelosok desa suka-suka mereka saja mengerjakan pengaspalan jalan ini."jelas hasibuan .

Apakah memang prosedur pengaspalan itu menggunakan pasir bercampur batu krikil yang diambil langsung dari sungai , tanpa pengolahan dari craser ,? Tanya hasibuan dengan nada kecewa.

Mereka melakukan pengaspalan pada saat hujan lebat, limbah aspal yang tidak dipakai dibuang begitu saja , bahkan dibuang ke tanaman bibit warga , profesional bekerja , ingat ada malaikat yang mencatat amal keburukan .

Bahkan saya rasa pasir ini diambil langsung dari galian c ilegal dari kecamatan lingga bayu . Kami berharap kepada pemerintah supaya melakukan peninjauan kembali terhadap jalan kampung kami ini ,tutup hasibuan ."

Pengerjaan Ruas Jalan Padang Silojongan – Ranto Panjang Kecamatan Ranto Baek Kabupaten Mandailing Natal (Madina) saat ini telah memasuki tahap pengaspalan hotmik, sehingga perlu dipastikan kualitas pekerjaan dan mutu aspal yang dipergunakan sesuai yang diharapkan.

Namun Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Madina Elpiyanti Harahap ST tidak dapat dikonfirmasi karena sedang ada acara perlombaan 17 agustus bersama staff di Kantor PUPR Madina.

Ditempat terpisah Arsidin Batubara 

Sebagai anggota Komisi III DPRD Madina meminta Pemerintah melakukan pengawasan yang ketat atas proyek yang merupakan dambaan dan penantian panjang masyarakat Padang Silojongan itu, mari jadikan setiap amanah dan pekerjaan itu sebagai ibadah. Jika ditemukan ada kejanggalan kekurangan dalam spesifikasi pekerjaan tentu hak pihak ketiga dalam ini kontraktor diberi kewajiban untuk memperbaiki atau tolak saja pelaksanaan pembangunannya. Tutur Arsidin.

Kenapa juga kita tidak bisa “move on” untuk menyudahi cara-cara kerja yang tidak memberikan jaminan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Tutup Arsidin 

( Laporan Penasehat Hukum Media Swara Ham Indonesia News Com - Bapak Ismail Sitompul,Sh,Mh)

Berbagi :