MARI KITA HARGAI SEJARAH DAN JANGAN DIPUTAR BALIK FAKTA .
Swara Ham Indonesia News,Com
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena pada hari ini kita berkumpul dan ikut menghadiri Kegiatan MALLEKKE’ JERA’ DATU PATTOJO dirangkaikan dengan Peresmian MUSEUM DATU PATTOJO Kabupaten Soppeng, tepatnya di Desa Rompegading Kecamatan Liliriaja dalam keadaan sehat wal afiat.Acara kegiatan MALEKKE'JERA'DATU PATTOJO yang di hadiri oleh Wakil Bupati, Ketua DPRD Soppeng, Anggota Forkopimda ,Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wil.XIX Sulawesi Selatan ,Sulawesi Tenggara,dan Ketua MARS Kab.Soppeng ,Ketua Pengadilan Neg.Soppeng serta Rumpun Keluarga dan masyarakat dan tak kalah gesitnya Kadinas dan Kadis Budaya yang senantiasa memperhatikan kegiatan Budaya selama ini.
Bupati Soppeng H.Andi Kaswadi Datu Razak mengucapkan Salawat dan salam, kita kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai teladan dalam kehidupan kita, mudah-mudahan kita semua, undangan, dan seluruh hadirin mendapat syafaatnya di hari akhir nantinya, Insya Allah,sambil berharap mari bersama menghargai sejarah dan bukan justru membalik fakta .Setelah itu Pung Dulli panggilan akrabnya mengatakan bahwa kehadiran pendidikan berbasis Pesantren DDI Pattojo pada abad 19 ini atas kontribusi dan Jasa besarnya DATU PATTOJO yg "dinilai hilang" sambil bertanya apakah ada orangnya DDI disini dengan nada penasaran.
Bupati Soppeng yang juga sangat mencintai Budaya yg juga populer disebut pemimpin Bumi Latemmamala dengan mengatasnamakan Pemerintah Daerah dan pribadi, menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Panitia Pelaksana atas sinergi, kolaborasi dan kerjasama yang ditunjukkan dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Terima kasih juga kepada seluruh Rumpun Keluarga Datu Pattojo yang menjadi inisiator dan motivator atas terlaksananya kegiatan ini. Kegiatan MALLEKKE’ JERA’ DATU PATTOJO ini adalah pemindahan Keranda Datu Pattojo dari tempat semula di Makassar ke tempat ini, di kawasan Saoraja Pattojo Desa Rompegading. Dan beliau menjelaskan ,Datu Pattojo ini memiliki sejarah yang luar biasa terutama terkait kontribusi beliau dalam perkembangan Islam di Soppeng. Awal mula keberadaan lembaga pendidikan Islam Pondok Pesantren DDI Pattojo ini tidak bisa dilepaskan dari jasa besar beliau. Beliau diperkirakan lahir sekitar 1870 atau akhir abad-19. Bahkan Datu Pattojo La Sumangerukka Petta Pattola Wajo tercatat pernah menjadi Arung Matoa Wajo ke-46. Beliau menggunakan Saoraja ini bermusyawarah bersama tokoh agama (Panrita) dan tokoh masyarakat untuk menginisiasi lahirnya Lembaga Perguruan Islam di Pattojo ini. Dan Alhamdulillah, Saoraja peninggalan beliau sebentar lagi akan diresmikan menjadi MUSEUM DATU PATTOJO. MUSEUM DATU PATTOJO ini nantinya akan menjadi salah satu destinasi kunjungan yang berbasis budaya di Kabupaten Soppeng. Selain itu, museum ini juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran dan penelitian yang berbasis lapangan bagi pelajar dan mahasiswa kita. Keberadaan museum ini menjadi bagian dari pelestarian warisan budaya yang perlu kita pelihara dan jaga bersama-sama. Olehnya itu, atas nama Pemerintah dan pribadi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap Rumpun Keluarga Datu Pattojo yang telah berkeinginan dan menjadi kenyataan pada hari ini menjadikan Saoraja Pattojo ini sebagai Museum Datu Pattojo. Artinya, Rumpun Keluarga telah menunjukkan kontribusi nyatanya terhadap pembangunan Kabupaten Soppeng dengan keberadaan museum ini sebagai salah satu destinasi pariwisata berbasis budaya dan sebagai salah satu tempat untuk belajar tentang sejarah dan kebudayaan di masa lalu bagi masyarakat, dosen, guru, pelajar dan mahasiswa. Koleksi-koleksi pada MUSEUM DATU PATTOJO tentu memiliki nilai sejarah, seni, dan ilmu pengetahuan. Dari koleksi itu, konektivitas Soppeng dengan dunia luar dapat diketahui. Olehnya itu, mari bersama-sama mengambil hikmat dan pembelajaran dari kegiatan kita pada hari ini.Sumber dari berbagai toko di Rompegading berharap kiranya sejarah kehadiran pendidikan DDI di Pattojo jangan terlupakan Bahwa DATU PATTOJO adalah penggagasnya yg haus pendidikan.(A.Baso Petta Karaeng ,SHI )
Posting Komentar untuk "MARI KITA HARGAI SEJARAH DAN JANGAN DIPUTAR BALIK FAKTA ."