Jacob Ereste : *Pilkada Serentak di Daerah Dapat Mejadi Ajang Insan Pers Membangun Sinergi Positif Dengan Semua Pihak*
Swara Ham Indonesia News,Com
Pusat Informasi dan Data Atlantik Institut Nusantara mencatat setidaknya ada 37 Provinsi, 415 Kabupaten dan 93 Walikota di Indonesia yang akan melaksanakan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) secara serentak pada 27 November 2024.
Meski ada beberapa daerah yang tidak melakukan pemilihan kepala daerah melalui Pilkada serentak tahun 2024 seperti Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Demikian juga untuk Walikota di Jakarta, berdasarkan UU No. 29 Tahun 2007 tentang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sehingga Walikota di Jakarta Timur, Barat, Selatan dan Utara serta Jakarta Pusat akan diangkat oleh Gubernur terpilih atas persetujuan DPRD Provinsi DKI Jakarta yang berasal dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah memenuhi persyaratan.
Sistem Pilkada serentak untuk ke lima kalinya di Indonesia ini, dan untuk pertama kali melibatkan seluruh Provinsi, Kabupaten dan Kota di Indonesia, pasti menjadi pengalaman tersendiri bagi warga di daerah untuk fokus memilih sosok pemimpin di daerahnya masing-masing.
Dengan Pilkada serentak untuk di seluruh daerah, tentu saja potensi warga masyarakat setempat dapat maksimal dimanfaatkan untuk mendapatkan sosok pemimpin yang terbaik, amanah serta patuh menjalankan tugas dan kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan serta kenyamanan yang mampu untuk membahagiakan warga masyarakat setempat.
Karena itu, pilihan utama untuk putra daerah bisa saja menjadi prioritas, agar dapat memberikan perhatian penuh terhadap segala aspirasi dan kepentingan warga setempat yang selama ini terabaikan.
Seluruh media online utamanya yang kini telah menjadi acuan utama warga masyarakat untuk dijadikan saran komunikasi, media informasi serta publikasi dapat berperan maksimal untuk ikut menjaga pelaksanaan pemilihan kepala daerah dengan baik dan benar, mulai dari tahapan seleksi peserta Pilkada hingga pelaksanaan sosialisasi program serta teknis untuk memenangkan pemilihan patut dijaga sebaik mungkin agar dapat mematuhi etika moral dan tetap berakhlak mulia. Sebab pelaksanaan Pilkada serentak ini akan menjadi acuan untuk Pilkada berikutnya yang lebih baik dan lebih beradab dengan cara meminimalisir Pilkada yang curang.
Sebab akibat dari hasil Pilkada yang curang akan menghasilkan tata pelaksanaan pemerintah daerah yang curang juga. Karena itu, konsekuensi logis dari baik atau buruknya proses pelaksanaan Pilkada di daerah akan lebih dinikmati oleh warga masyarakat setempat. Sedangkan untuk daerah lain, mungkin cuma sekedar akan mendapat bagian kecil dari imbas buruk kecurangan yang dilakukan itu.
Agaknya, perlu dijadikan pertimbangan bahwa memilih sosok pemimpin itu -- termasuk di daerah -- tidak terlalu penting untuk mereka yang terbilang pintar, jenius dan piawai dalam banyak hal -- karena dari pengalaman yang sudah ada, tingkat kejujuran, ketulusan serta keikhlasan untuk mengabdi bagi orang banyak patut diutamakan. Sebab kepandaian dan keahlian bagi seorang pemimpin itu tinggal tergantung pada sikap pilihannya untuk menempatkan sejumlah pendukung atau staf yang konsisten dan mau bekerja keras dengan serius dan tekun melaksanakan fungsi dan perannya sebagai staf pendukung pemimpin yang jujur dan amanah. Tidak memiliki ambisi pribadi untuk memperkaya diri dan keluarganya.
Segenap potensi yang ada di daerah patut dikerahkan untuk ditingkatkan, termasuk insan pers seperti kini dominan diperankan oleh media online sebagai mitra penyeimbang, kontrol sosial serta gudang ide serta gagasan yang dapat disinergikan bersama pemerintah daerah, bukan justru dijadikan musuh atau pesaing yang selalu dianggap menjadi pengganggu jalannya tata kelola pemerintahan di daerah. Karena hanya dengan begitu -- memposisikan media online sebagai mitra -- insan pers pada umumnya tidak perlu menempatkan diri sebagai oposisi yang selalu dikonotasikan buruk dan tidak hendak bersahabat. Padahal semua pihak -- bukan hanya insan pers -- perlu memiliki mitra yang saling mendukung dan bersinergi dengan baik untuk lebih mendapat nilai yang terpuji dan mulia.
Artinya, Pilkada serentak di berbagai daerah dapat menjadi ajang bagi insan pers membangun sinergi yang positif dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah daerah setempat.
Banten, 26 Juli 2024
Posting Komentar untuk "Jacob Ereste : *Pilkada Serentak di Daerah Dapat Mejadi Ajang Insan Pers Membangun Sinergi Positif Dengan Semua Pihak*"