🔊 Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online Swara HAM Indonesianews.com dibekali dengan Tanda Pengenal. Harap tidak melayani oknum-oknum yang mengatas namakan media online Swara HAM Indonesianews.com tanpa dilengkapi Tanda Pengenal           🔊 Segala tindakan pelanggaran Hukum yang dilakukan oleh wartawan Swara HAM Indonesianews.com menjadi tanggaungjawab yang bersangkutan

BENARKAH MTS DDI PATTOJO SERBA KEKURANGAN ?

 Swara Ham Indonesia News,Com.


Berita dalam foto adalah implementasi kurikulum merdeka dan pemanfaatan media berbasis digital pada hari Senin 19 Juni 2023.
                 Mencermati kegiatan tersebut diatas,para Nara sumber SHI yg enggan di pamer namanya melihat tulisan acara tertanggal 19 -21 Juni atau dimulai acara pada hari Senin,kok ada yang pakai baju kesatuan Kelelawar moncong putih di hari Senin ?, Katanya Kepala Kantor Kemenag baju kesatuan itu nanti bisa dipakai pada hari Rabu.Sementara baju ciptaan oknum tertentu di Kemenag itu "bermasalah yang sementara ini pihak terkait tengah mengusut dugaan adanya bisnis terselubung dan diduga keras modus pungli" .
Kini giliran dibawa naungan jajaran Kemenag di MTS DDI Pattojo mengaku terpaksa memakai baju kelelawar moncong putih karena harganya mahal katanya.Selain terpaksa  pakai baju moncong putih itu dengan alasan takut sama atasan dan ada juga karena memang  diduga"penjilat"kata sumber yg minta namanya dirahasiakan.
            

MTS DDI Pattojo sejak Kepala Sekolah Baru dan sejak Kemenag baru pula sering dialamatkan masalah.Antara lain masalah soal pungutan yang diduga "pungutan liar"pada beberapa waktu lampau ,bahkan sempat diproses di kantor Polres Soppeng yang akhirnya dianggap selesai.
              Kemudian kini muncul berita dari "media Duta Online" tertanggal 21 Juni 2023 dengan judul berita "Siswa bayar Rp100.000 perbulan ,orang tua mengeluh"melalui Wartawannya yang juga anggota PWI Sulsel mengaku telah menemui salah seorang staf Kemenag mengatakan kalau pimpinan sedang diluar dan minta celotehnya TDK dimuat ungkap Zulfikar jurnalis, Menurutnya lagi kalau beritanya akan ditindak lanjuti karena apa yang dijelaskan oleh pihak sekolah MTS DDI Pattojo penuh dengan tanda tanya. Betapa tidak semisal pihak DDI mengaku hanya ada pembayaran Rp 100.000 per siswa tahun ajaran baru 2023-2024,itupun tidak ada paksaan apalagi kalau ada surat keterangan tidak mampu ,dan uang tersebut dikelola oleh Yayasan dengan peruntukan bayar gaji honorer sebanyak 26 org.
              Memang menarik serba serbi Masalah dibawah naungan Kemenag Soppeng akhir akhir ini,Dimana pengakuan pihak DDI bahwa hanya bayar seratus ribu per siswa dan lagi pula  tidak pernah ada proyek bangunan dari Kemenag,hanya saja biasa rehab bangunan yg sempat menyebut salah  seorang petinggi partai.
Sisi lain dari sumber orang tua yang hengkang disekolah ini dengan menunjukkan berbagai pungutan berikut rinciannya....


 Oleh dugaan  pungutan macam macam sesuai tabel diatas membuat banyak calon siswa urung niatnya ke MTS DDI Pattojo bahkan sudah 26 siswa keluar dan mencari sekolah yang gratis,bahkan ia mengatakan apa gunanya dana BOS diberikan sekolah itu ,kalau harus juga minta uang dari siswa pungkasnya.(SHI)


Posting Komentar untuk "BENARKAH MTS DDI PATTOJO SERBA KEKURANGAN ?"