🔊 Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online Swara HAM Indonesianews.com dibekali dengan Tanda Pengenal. Harap tidak melayani oknum-oknum yang mengatas namakan media online Swara HAM Indonesianews.com tanpa dilengkapi Tanda Pengenal           🔊 Segala tindakan pelanggaran Hukum yang dilakukan oleh wartawan Swara HAM Indonesianews.com menjadi tanggaungjawab yang bersangkutan

Desa Stabu Sebatik Barat Segera Menata Petani Rumput Laut



Sebatik (swarahamindonesianews)

Desa Stabu yang merupakan salah satu dari empat Desa yang ada di wilayah Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, Kaltara, yang dihuni oleh kurang lebih 900 KK dan menjadi salah satu Desa tertua di Pulau Sebatik, sejauh ini masih terus berbenah, menata dan melayani kebutuhan dan kepentingan warganya di segala sektor kehidupan bermasyarakat.

Kades Stabu M.Rambli








Sektor pengembangan dan peningkatan  ekonomi kerakyatan, memang masih prioritas bagi masyarakat yang mayoritas bergelut dibidang pengelolaan rumput laut, yang sejauh ini masih menjadi primadona ekonomi kerakyatan di Kawasan Kalimantan Utara.

Menurut M.Rambli, Kepala Desa Stabu yang ditemua di Kantornya Rabu (12/10/2022), sampai saat ini setidaknya ada 22 wadah kelompok tani rumput laut di Desa Stabu dengan anggota 200 orang lebih. 



"Itu adalah jumlah petani yang terdata sebagai anggota kelompok tani, tetapi sesungguhnya yang tidak terdata, itu jumlahnya bisa lebih banyak lagi", jelas M.Rambli.

Meski belum dilakukan pendataan secara real, M.Rambli memperkirakan 70 persen dari jumlah warga di Desa Stabu ini, bergelut disektor rumput laut.

Dijelaskan bahwa, masyarakat yang bergelut di sektor rumput laut ini, terbagi menjadi dua, yakni budidaya rumput laut dan pemukat rumput laut. "Inilah dua sektor yang menjadi aktifitas rutin masyarakat Stabu yang bergerak di rumput laut, yang sejauh ini berhasil mengangkat derajat ekonomi masyarakat Stabu.



Dari sisi pengembangan dan peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya di Desa Stabu, keberadaan rumput laut memang telah memberikan kontribusi dan dampak yang sangat positif. Sebagai Kepala Desa, M.Rambli tentu sangat bersyukur atas keadaan tersebut.

Namun sebagai Kepala Desa yang mempunyai tanggung jawab moril terhadap semua sektor dalam kehidupan bermasyarakat di Desa Stabu, tentu tidak hanya memandang satu sisi berupa perbaikan dan peningkatan ekonomi kerakyatan, tetapi juga memperhatikan sektor-sektor lainnya.



Nah, dibalik keberhasilan rumput laut mengangkat derajat ekonomi masyarakat Stabu, rupanya ada beberapa hal yang masih menjadi keprihatinan M.Rambli sebagai Kepala Desa, antara lain, belum adanya kontribusi yang masuk ke Kantor Desa, hutan-hutan bakau di sepanjang bibir pantai terancam rusak dan masih sembrawutnya lokasi-lokasi bentangan tali rumput laut, hampir disepanjang pantai Sebatik, serta sampah plastik bekas botol dan tali bentangan yang masih berhamburan dimana-mana.

Soal kontribusi ini katanya, sampai saat ini belum sepeser pun yang masuk ke kas Desa. Begitu pula dengan hutan- hutan bakau, terancam rusak dan punah, dikarenakan bahan kayu pancangan pada petani di laut menggunakan kayu bakau dan masyarakat bebas saja menebang tanpa batas. 

Demikian pula dengan lokasi pembuatan pondasi pancang tali bentangan di bibir pantai, dibuat secara serampangan dan tidak tertata dengan rapi. Begitu pula dengan botol dan tali bentangan yang sudah rusak dan tidak terpakai lagi, saat ini hanya menjadi sampah-sampah yang numpuk dimana-mana.



Menurut M.Rambli, inilah hal-hal yang  harus segera dibenahi, dan bukan cuma di Stabu tetapi hampir di seluruh wilayah Sebatik dan Nunukan.

Khusus masalah sampah plastik ini, jelasnya, pihak Desa akan segera membuat lahan khusus untuk menjadi tempat penampungan. Menurutnya, saat ini sudah tersedia lahan sekitar satu hektar, sisa menyusun tehnis pengelolaanya. "Dalam waktu dekat akan kita jalankan", tandasnya.

Untuk Desa Stabu, jelas M.Rambli yang juga adalah mantan Ketua Organisasi Pemukat Rumput Laut Sebatik, pihaknya akan segera menyusun Peraturan Desa (Perdes) untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

"Sejak beberapa waktu lalu, kita sudah mempersiapkan Perdes termasuk mensosialisasikan kepada warga, sisa menunggu petunjuk dan persetujuan Pemkab Nunukan", ujar M.Rambli. (Shami/muh.yusuf ismail)

Posting Komentar untuk "Desa Stabu Sebatik Barat Segera Menata Petani Rumput Laut"