🔊 Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online Swara HAM Indonesianews.com dibekali dengan Tanda Pengenal. Harap tidak melayani oknum-oknum yang mengatas namakan media online Swara HAM Indonesianews.com tanpa dilengkapi Tanda Pengenal           🔊 Segala tindakan pelanggaran Hukum yang dilakukan oleh wartawan Swara HAM Indonesianews.com menjadi tanggaungjawab yang bersangkutan

Dampak Corona, Pasar di Surabaya Sepi Pengunjung Jelang Ramadhan


Pasar Pucang sepi (Foto: Esti Widiyana/detikcom)

swarahamindonesianews.com - Surabaya - Puasa Ramadhan kurang dua hari lagi. Tradisi Jawa mempersiapkan Megengan atau punggahan menyambut Ramadhan. Megengan merupakan tradisi mengantar kue apem dan beberapa makanan lainnya kepada tetangga, saudara maupun berkumpul di Mushala. Namun, tahun ini Ramadhan disambut berbeda dengan tahun sebelumnya karena wabah Corona. Hal ini terlihat dari sepinya beberapa pasar, seperti Pasar Soponyono dan Pasar Pucang di Surabaya. 

"Mau puasa malah sepi (pasarnya), biasa (tahun sebelumnya) ramai banget, pasar bisa penuh. Tapi ini ndak ada yang buat Megengan," kata salah satu penjual sembako di Pasar Soponyono, Alim (55).

Sementara kenaikan harga sembako, Alim mengatakan hanya gula yang naik. Semula Rp 10.000 menjadi Rp 18.000/kg. 

"Telur itu yang turun, biasanya Rp 25.000 sekarang Rp 22.000/kg," ujarnya.  Salah satu penjual ayam potong di Pasar Soponyono, Imam Wahyudi (41) pun merasakan hal yang sama. Penjualannya pun menurun saat menjelang Ramadhan.

"Penjualannya menurun, daya beli berkurang," kata Imam dengan raut wajah lesu.  Harga ayam sendiri, Imam mengatakan naik Rp 2.000 karena menjelang puasa. Sebelumnya Rp 25.000 menjadi Rp 28.000 per kg." Ini aja yang beli pelanggan, kalau rumah tangga enggak. Lah gimana, keadaan pasar aja sepi begini," jelasnya.

Hal yang sama juga dialami penjual sayur di Pasar Pucang, Maisaroh (53). Bahkan dia harus mengurangi jumlah kulakannya, sebelumnya 10 kg menjadi tiga sampai lima kg. 

"Biasanya kulak 10 kg sekarang 3 sampai 5 kg aja. Soalnya pembeliku yang awalnya 12 prang jadi lima orang loh," katanya. 

Dia juga mengeluh, jika sekarang pasar sepi pembeli. Bahkan menjelang puasa pembeli menurun banyak. 

"Sepi, mau puasa sepi kayak gini. Ya, mudah-mudahan cepat berlalu Corona supaya pasar bisa kembali normal kayak dulu lagi," pungkasnya.

Sumber : news.detik.com


Posting Komentar untuk "Dampak Corona, Pasar di Surabaya Sepi Pengunjung Jelang Ramadhan"